Rabu, 06 April 2016

9 TIPS MERUBAH ANAK BANDEL DAN SUKA MENENTANG MENJADI ANAK BAIK DAN PENURUT

            Banyak orangtua yang dibuat kerepotan dan pusing dalam mendidik anak yang bandel dan nakal, apalagi jika berpergian dan membawa serta anak ke tempat umum, mereka akan dengan mudah berpergian kesana kemari, berlari hilir mudik serta mengganggu orang lain, saat dinasihati mereka malah berbalik menangis tidak terima, meronta-ronta hingga sulit mengendalikan mereka pada akhirnya kita seringkali dibuat malu, jengkel dan frustasi oleh ulah mereka, tidak jarang orang tua melakukan kekerasan untuk mengendalikan dan mengontrolnya.



            Mendisiplinkan anak yang nakal dan membuat mereka mematuhi semua perkataan kita, tidak bisa dilakukan dengan jalan kekerasan atau dipaksa agar menghentikan kekonyolan dan kebandelannya dengan menyentil, memukul, menempeleng, menggebuk, menampar, menjitak dan sebagainya. Justru sebaliknya membuat mereka suka melawan, membangkang, mengamuk, menentang adalah tanda-tanda ketegangan emosi yang disebabkan oleh perasaan dendam dan marah yang terpendam dalam hatinya. Dalam hal ini orangtua harus mampu menerapkan pola asuh dan cara mendidik anak yang nakal menjadi patuh dan penurut dengan lemah lembut dan bersahabat. Berikut ini beberapa tips membuat anak bandel dan suka menentang menjadi baik dan penurut.
1. Jeli Membaca Perasaan dan Perubahan Perilaku Anak


Bila anak suka marah-marah dan mengamuk bisa jadi disebabkan oleh: capek, sakit, kurang tidur, keakuannya merasa terganggu baik oleh orang tuanya atau oleh saudaranya, dan pilih kasih orang tua atau orang tua sendiri terganggu hatinya yang menjadi sebab anak-anak merasa tak tenteram, bila kita sebagai orang tua jeli melihat perubahan perilaku anak disebabkan oleh hal tersebut maka dapat diatasi dengan baik dan bijak. Apabila anak sakit, segera diobati atau dibawa ke dokter untuk mendapatkan pengobatan. Jikalau anak capek ajaklah untuk beristirahat atau tidur. Kalau keakuannya terganggu, ditunjukkan bahwa ia bebas bergerak dan berbuat asalkan tidak merusak merugikan orang lain. Kalau ia merasa di anaktirikan dan tidak disayang, ditunjukkan bahwa ia disayangi dan tidak membeda-bedakan kasih sayang antara mereka bersaudara dan lain sebagainya. Melakukan kekerasan terhadap anak akan membuat mereka makin marah, kalap, merasa tidak aman dan takut.
2. Jangan Memberi Label "Nakal" Pada Anak
Saat anak kita sulit sekali diatur dan sering membangkang sewaktu diberikan nasihat dan pengertian, jangan lantas mengatakan mereka anak nakal, anak bandel dan lain sebagainya. Tahukah kita? dengan cap anak nakal yang kita berikan pada mereka akan membuat mereka merasa terisolir atau terkucilkan, tidak berharga dan rendah diri. Selain itu, anggapan yang terlanjur kita berikan pada anak akan membuat mereka seperti diberikan sebuah label yang terus melekat dalam diri mereka sehingga membuat mereka merasa sia-sia saat mereka menjadi anak yang baik. Sebaiknya bila anak melakukan kesalahan segera didekati, dipeluk atau dipegang pundaknya untuk dinasehati dan diberikan pengertian agar tidak melakukan kesalahan tersebut dan berjanji tidak mengulanginya lagi, cara ini lebih efektif daripada menghakimi, menghukum dan mencaci maki, menyalahkan mereka. 
3. Menjadi Contoh yang Baik Untuk Anak
Orang tua, dapat menjadikan anak ramah dan penurut apabila orang tua itu sendiri mempunyai sifat-sifat kasih sayang, lemah lembut, sopan santun, sabar. Ketika kita mengharapkan anak kita bisa tumbuh dan menjadi seorang anak dengan perilaku yang penuh kasih sayang, lemah lembut, sopan santun dll, maka perbaiki terlebih dahulu sikap kita dan jadilah contoh yang baik untuk anak, tidak hanya sekedar teori, dan nasehat, namun juga harus dan dipraktekkan pada kehidupan sehari-hari karena anak-anak  biasanya akan meniru apa yang mereka lihat. 
4. Bersikap Tegas
Yaitu dengan menetapkan aturan untuk membatasi perilaku anak-anak, tentu dengan cara yang baik tidak menggunakan kekerasan yang akan menyakiti anak,  bisa dengan mengutarakan dan mengungkapkan alasan serta pengertian yang tepat pada anak bila mereka melakukan sesuatu yang dianggap keliru. 
5. Tidak Terlalu Bawel dan Cerewet
Artinya orang tua tidak terlalu melarang ini, melarang itu, ini tidak boleh, itu tidak  boleh, begini salah, begitu salah, sehingga anak menjadi bingung  dan orang tua harus memberikan batasan yang jelas bila melakukan hal-hal yang diingini anak-anak  dengan memberitahukan sebab dan akibatnya, kebaikan dan keburukannya dengan pengertian dan pemahamanan yang baik, anak yang telalu dicerewetin biasanya menjadi malas mendengar nasehat dan cenderung pembangkang, mereka akan menganggap kita sebagai ‘radio rusak’ yang membuat bising telinga mereka. 
6. Konsisten Dalam Menerapkan Aturan
Jangan terlalu memberikan toleransi pada anak-anak saat aturan yang kita terapkan dilanggar. Semakin banyak toleransi maka anak akan makin leluasa melanggar semua peraturan yang telah dibuat dan disepakati, hal ini jugalah menjadi sebab anak cenderung membangkang dan sulit diatur. Dengan bersikap konsisten terhadap aturan yang telah dibuat membuat anak segan untuk melanggar peraturan lagi karena ada sanksi yang akan mereka dapatkan bila melanggar.


Misalnya bila si anak suka menyia-nyiakan waktu dengan bermain game, setelah diberikan peraturan bermain hanya waktu sore atau hanya 2 jam saja, bila mereka melanggar akan diberi sanksi tidak boleh bermain game dalam jangka waktu tertentu dengan menyita game mereka, dan cara ini harus benar-benar diterapkan bila anak melanggar aturan. 
7. Jadilah Sahabat yang Baik Untuk Anak


Sesibuk apapun kita di luar, sempatkan waktu untuk bersama anak-anak, mereka ada bukan karena mereka meminta kepada kita untuk dilahirkan melainkan anugerah untuk orang tua, mereka juga bukan pajangan dan perhiasan rumah, keberadaan kita saat mereka butuhkan untuk berkeluh kesah, bercerita tentang berbagai pengalaman yang mereka alami, rasa kesal dan berbagai perasaan yang tidak nyaman dialami anak. Jadilah pendengar yang baik sekaligus sahabat buat mereka sebelum mereka menjadikan orang lain sebagai sahabat dan kita kehilangan anak kita karena anak lebih percaya dan dekat dengan orang lain/teman dibandingkan kita orang tuanya. Dengan membina hubungan baik dan akrab bersama anak, akan membuat anak anda menjadi anak yang penurut dan patuh terhadap orangtua. 
8. Pilihah Lingkungan dan Teman yang Baik Untuk Anak


Lingkungan juga sangat mempengaruhi tingkah laku dan sifat anak, di bawah ini kutipan dari hadis Nabi tentang pengaruh lingkungan dan teman dalam kehidupan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
 “Perumpamaan teman duduk (bergaul) yang baik dan teman duduk (bergaul) yang buruk (adalah) seperti pembawa (penjual) minyak wangi dan peniup al-kiir (tempat menempa besi). Maka, penjual minyak wangi bisa jadi memberimu minyak wangi atau kamu membeli (minyak wangi) darinya, atau (minimal) kamu akan mencium aroma yang harum darinya. Sedangkan peniup al-kiir (tempat menempa besi), bisa jadi (apinya) akan membakar pakaianmu atau (minimal) kamu akan mencium aroma yang tidak sedap darinya.”

9. Berdoalah Agar Anak Kita Menjadi Anak yang Baik


Cara ini sangat membantu kita dalam menghadapi anak yang bandel dan suka menentang. Memintalah pada Sang Pemberi kehidupan untuk kebaikan anak-anak dan memohon perlindungan dari keburukan godaan syaitan terhadap anak kita karena kita tidak bisa mengabaikan makhluk yang satu ini, ada namun kasat mata tapi sangat mempengaruhi segala kehidupan manusia terutama anak-anak. Jangan bosan untuk berdoa bila kita tidak langsung melihat hasil dari doa yang kita panjatkan, lakukanlah dengan ikhlas dan terus menerus, yakinlah setiap doa yang orang tua panjatkan untuk anak akan diterima oleh Allah. Dengan mencoba melakukan tips-tips di atas semoga bisa membantu untuk mengatasi anak bandel dan suka menentang menjadi anak yang lebih penurut dan baik.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar